M Yusuf Arifin (23) kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mendekam di penjara. Pria yang tercatat sebagai mahasiswa magister program studi hubungan internasional di salah satu kampus negeri Surabaya ini terjerat kasus asusila, dengan menyebarkan foto-foto bugil para mantannya.
Yang mengejutkannya, tidak hanya para mantan yang jadi sasarannya, ibu korban juga demikian. Adapun fakta-fakta detail mengenai ‘playboy kampus’ ini, dihimpun dari .
Beraksi sejak tahun 2013
Pelaku memiliki ‘taktik’ khusus untuk melancarkan aksinya. Mulanya, ia mendekati para korban lalu memacarinya. Selama berpacaran, pelaku akan sering mengajak video call melalui WhatsApp ataupun Line. Di saat itulah pelaku merayu korban untuk tampil telanjang.
“Selama tiga bulan pelaku meminta korban untuk berfoto atau video telanjang saat video call WhatsApp,” jelas Wadirreskrimsus Polda Jatim AKBP Arman Asmara Syarifuddin di Mapolda Jatim.
“Pelaku melakukan kejahatan asusila ini mulai 2013,” ungkapnya.
Korban rata-rata mahasiswi
Wanita yang menjadi korban Yusuf diketahui berjumlah enam orang, dan keenam-enamnya merupakan mahasiswi perguruan tinggi.
“Korbannya ada enam wanita rata-rata mahasiswi di Surabaya,” kata Arman.
Pelaku ketagihan dan ada kepuasan
Kepada polisi, pelaku mengaku ketagihan melakukan video call dan menyuruh korban telanjang untuk memenuhi kepuasannya.
“Ada kepuasan melihat foto itu (telanjang),” aku Yusuf.
Menyebarluaskan foto dan video ke situs porno
Foto dan video telanjang para korban tidak hanya sekedar untuk dinikmatinya, namun juga disebarkan ke situs online dan akun media sosial pribadinya.
Saat ditanya mengenai alasannya, jawaban pelaku sungguh mengejutkan dan bikin geram.
“Ya, untuk kesenangan pribadi saja menyebarkan foto dan video wanita tanpa busana,” tuturnya tanpa bersalah.
Meminta video telanjang ibu korban
Tidak hanya mantan pacar yang jadi sasarannya, ibu dari salah seorang korbannya juga turut jadi targetnya.
Saat itu, pelaku meminta untuk merekam adegan ibu korban tanpa busana namun ditolak langsung oleh korban.
“Korban tidak terima perlakuan mantan kekasihnya itu. Apalagi diminta video ibu korban tanpa busana, sehingga melaporkannya ke Polda Jatim,” terang Arman.
Yusuf mengaku meminta membuat video ibu korban saat telanjang karena terinspirasi dari tayangan video porno di situs dewasa, yang kerap ia kunjungi.
“Fantasi lihat video porno pasangan muda dan tua, jadi penasaran,” ujarnya.
Guru honorer turut jadi korban
Dari pengembangan kasus asusila M Yusuf Arifin, polisi mendapatkan fakta baru mengenai jumlah korban. Jadi jumlah pasti korban bukan enam orang, melainkan tujuh orang, yakni seorang guru honorer.
“Korbannya guru honorer di Kabupaten Gresik. Total korbannya ada tujuh orang,” kata Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Jatim, AKBP Harissandi.
Harissandi menambahkan, jumlah korban kemungkinan besar akan terus bertambah.
Ada 1100 video dan foto korban di laptop tersangka
File foto dan video telanjang korban yang didapat saat video call disimpan pelaku di laptopnya. Hal itu bertujuan dapat dilihat kembali untuk memuaskan hasratnya. Namun yang mengejutkannya ialah jumlah dari foto dan video tersebut.
“Tercatat ada 1100 video dan foto korban tanpa busana yang dimiliki oleh tersangka,” kata Hassandi.
Sama-sama suka
Pelaku mengaku rata-rata korban yang diajak video call dengan kondisi bugil berdasarkan atas rasa suka sama suka. Dengan kata lain, tidak ada unsur paksaan.
Mahasiswa S2 salah satu universitas favorit
Fakta berikut ini mungkin membuat prihatin, bagaimana tidak, di tengah pendidikannya yang tinggi, pelaku malah menunjukkan citra buruk dari dirinya. Ia merupakan mahasiswa magister S2 Hubungan Internasional Universitas Airlangga (Unair).
Digugurkan dari kampus
Atas perbuatannya, pelaku tidak hanya harus mendekam di penjara, namun juga hengkang dari kampusnya. Status mahasiswanya di Unair digugurkan dari kampus.
No comments:
Post a Comment