Ini Dia Negara Negara di Dunia yang Melarang Perayaan Natal, Ternyata ini Alasannya - cerita unik dan menarik

Latest


Tuesday, December 25, 2018

Ini Dia Negara Negara di Dunia yang Melarang Perayaan Natal, Ternyata ini Alasannya

perayaan natal

Setiap agama di dunia ini pasti punya hari istimewa, seperti perayaan Natal bagi para umat kristiani. Namun ternyata perayaan Natal itu tidak menjadi suatu hari besar yang di dukung oleh seluruh negara di dunia. Sebab, sampai hari ini ada sejumlah negara yang ternyata punya aturan dan larangan khusus bagi warganya untuk tidak boleh merayakan perayaan Natal.

Salah satu negara yang melarang perayaan Natal yakni negara Somalia , negara tersebut melarang warganya untuk tidak memperingati kemeriahan Natal karena menjadi salah satu hal yang dapat mengancam kepercayaan umat Islam di negaranya.

Seperti larangan yang ada di Brunei dan Tajikistan, larangan yang ada di Somalia untuk tidak boleh merayakan natal ini juga mendapatkan banyak kecaman terutama bagi natizen sosial media.

Kecaman – kecaman tersebut muncul dengan adanya sejumlah kampanye yang menggunakan tagar #MyTreedom singkatan dari Tree, pohon dan Freedom, kebebasan.

“Perayaan-perayaan seperti itu tidak terkait dengan Islam,” menurut seorang pejabat di kementeriaan Agama Somalia.

Pihak keamanan diperintahkan untuk bersiaga menghentikan adanya perayaan Natal. Mereka boleh merayakan natal terutama bagi orang asing , dan perayaan itu pun harus dilakukandi rumah masing-masing sementara hotel dan tempat umum lain dilarang mengadakan acara terkait.

“Adanya Muslim yang merayakan Natal di Somalia bukanlah hal yang tepat,” media lokal mengutip Mohamed Kheyrow, pejabat di Kementerian Kehakiman dan Agama, seperti yang dilansir dari Tribunnews.com (26/12).

Dalam laporan yang ada , negara Somalia ini secara resmi menerapkan larangan Natal sesuai dengan syariah Islam pada 2009.  Wali Kota Mogadishu, Yusuf Hussein Jimale, mengatakan kepada BBC, perayaan juga dapat menjadi sasaran kelompok Al-Shabab yang sebelumnya juga mencari sasaran hotel-hotel.

Selain Somalia juga ada beberapa negara yang memiliki larangan merayakan Natal yang diantaranya :

-Tajikistan ini melarang perayaan Natal dengan tidak membolehkan adanya pohon Natal, kembang api dan pertukaran kado.

-Di Brunei, perayaan di tempat umum dilarang dan warga tidak diizinkan memakai topi Sinterklas. Namun umat non-Muslim dapat merayakan selama tidak digelar di tempat umum.

-Di Arab Saudi, perintah tahunan dikeluarkan terkait larangan tanda-tanda apa pun terkait perayaan Natal.

Melihat kondisi seperti ini , pemimpin ektremis Yahudi di Israel, Benzi Gopstein juga menyerukan larangan perayaan dengan mengatakan Natal tidak memiliki tempat di sana.

Dan pada akhirnya , larangan perayaan Natal antara lain dikritik melalui kampanye #MyTreedom di Facebook dengan seruan agar umat Kristiani mengirimkan foto-foto mereka sambil merayakan Natal. Komunitas ini di Facebook sejauh ini diikuti oleh sekitar 29.000 orang dan tagar #MyTreedom disinggung sekitar 2.000 kali melalui Twitter.

Salah satu atizen yang menanggapi larangan perayaan Natal ini diantaranya Mehdi Foundation menulis,

“Untuk Sultan Brunei, yang melarang (perayaan) Natal: Apakah Anda tidak membaca surat (Mariam) 19 ayat 33 di Quran? Jangan bertindak tidak adil terhadap umat Kristen dan yang lainnya.” tulisnya di laman akun Twitter.

Parahnya lagi bagi masyarakat Brunei yang ketahuan merayakan perayaan Natal ini dia akan dikenakan denda paling besar US$20.000, sekitar Rp273 juta, atau hukuman penjara lima tahun.


No comments:

Post a Comment